Urutan Kepangkatan PNS

Tuesday, March 28, 2017

PROSES PERKEMBANGAN ILMU ENGETAHUAN MASA BANI ABASIYAH



A.  Suasana Tumbuhnya  Peradaban  Ilmu Pengetahuan Masa Abasiyah  
Suasana tumbuhnya peradaban  di Abasiyah terjadi  setelah perluasan  wilayah secara besar besaran. Faktor yang  paling dominan mendorong suasana  itu adalah kebijakan  dari Khalifah Abu  Ja’far, bahwa yang menjadi  khalifah  haru  orang  yang mencintai dan dapat mengembangkan  ilmu pengetahuan. Suasana keimulan memang  di  ciptakan oleh khalifah  dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga pendidikan  dan pepustakaan  di  bangun, tempat -  tempat istirahat  dan mukim di sediakan oleh siapa sajayang mau  belajar ilmu pengetahuan. Ulama dari berbagai  disiplin ilmu di  datangkan untuk mengajari orang –orang islam  yang belajar.
Kegiatan menulis  buku berjalan  dengan pesat, karena pemerintah mewajibkan belajar sambil menuliskan ilmu dalam kitab. Dalam sejarah kegiatan menulis ilmu itu berjalan menurut  3  tingkat, yaitu ;
Tingkat pertama, mencatat  ide-ide atau prcakapan  dalam  satu  halaman kertas  diuliskan rangkap  dua,  asli dan  salinan
Tingkat kedua, merupakan pembukuan ide-ide serupa  hadis –hadis dalam  satu  buku, hokum-hukum fiqih  di satu  buku,  cerita cerita sejarah di  satu  buku dan  seterusnya
Tingkat tiga, tingkat penyusunan yang  lebih halus dan  paling  sempurnah. Segala  yang sudah  di catat, diatur  dan  disusun  dalam bagian bab-bab tertentu serta berbeda  satu sama yang lainnya. Tingkat  penyusunan peradaban ilmu  demikian berlangsung  pada bani  Abasiyah  fase  pertama masa kekuasaan  9 khalifah  pertama Abasiyah. Kalifah-khalifah  seperti Al Mansur, Harun  al Rasyid  dan  Al Makmum adalah khalifah-khalifah  yang paling  disiplin dalam suasana  tersebut.

B.  Bentuk Peradaban Hasil Riset Dari Para Ahli Dan Tokoh-Tokohnya.
Dari hasil ijtihad dan riset para ahli ilmu pengetahuan dan ulama atau cendekiawan muslim, berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain adalah :
1.    Filsafat
a.        Al-Kindi (194-260 H = 809 – 873 M) buku karanganya sebanyak 236 judul.
b.        Al-Farabi, karyanya sebanyak 12 buah
c.         .Ibnu Bajah (beliau wafat tahun 523 H)
d.        Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
e.        Ibnu Shina (370 – 428 H) disamping seorang filosof beliu juga seorang dokter, kerangannya yang terkenal adalah  Shafa yang terdiri dari 18 jilid, Najat, Qanun, Sadidiya terdiri dari 5 jilid, Danes Nemah, Najmul Hikmah terdiri dari 10 jilid, Al-Qanun Fiat Thib (membahas tentang ilmu kedokteran yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin)
f.          Al-Ghazali (450 – 505 H=1058 – 1101 M), hasil karyanya berjumlah 70 judul, buku karyanya yang cukup terkenal adalah Al-Munqizh Minadl-Dlalal, Tahufutul Falasifah, Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin, Al-Wajiz, Mahkun Nazzar, Miyazul Ilmi, Muqasidul Falasifah
g.        Ibnu Rusyd (520 – 595 H =1126 – 1198 M), diantara buku karangannya yang terkenal adalah Mabadiul Falasifah, Kulliyyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, Kitab Doma-Dokma dan lainnya. Beliau disamping seorang filosof juga sebagai seorang dorter, buku tentang kedokteran yang cukup terkenal adalah Al-Hafi.

2.    Kedokteran.
·      Beberapa perguruan tinggi kedokteran yang cukup terkenal berada di kota :
a.         Yunde Shapur (Iran)
b.        Harran (Syiria)
c.         Baghdad
·      Para dokter dan ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
a.         Jabir Bin Hayyan (wafat tahun 161 H = 778 M), beliau dianggap sebagai bapak ilmu kimai, buku karangannya sebanyak 500 judul.
b.        Hunain Bin Ishaq (194 – 264 H = 810 -878 M), beliau seorang ahli mata yang terkenal dan banyak meterjemahkan buku-buku bahasa asing.
c.         Thabib bin Qurra (221 – 228 H = 836 – 901 M)
d.        Ar-Razi atau Razes (251 – 313 H = 809 – 873 M), karangannya yang terkenal adalah bidang penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin.

3.    Matematika.
Diantara ahli matematika yaitu :
a.         Umar Al-Farukhan beliau seorang Insinyur arsitek pembangunan kota Bagdad.
b.        Al-Khawarizmi, pengarang kitab Al-Gebra (Al-Jabar), beliau juga penemu angka 0 (nol), sedang angka 1 sampai 9 berasal dari Hindia yang dikembangkan oleh Islam. Sehingga angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0 disebut angka Arab dan setelah disempurnalan lagi oleh orang Latin kemudian disebut angka Latin.
c.         Banu Nusa (3 anak Syakir Musa), mereka menulis banyak buku dan ilmu ukur.


4.    Astronomi.
Para ahli ilmu astronomi yang terkenal adalah.
a.         Al-Fazari pencipta Astrolobe yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang
b.        Al-Battani atau Al-Betagnius
c.         Abdul Wafak menemukan jalan ke-3 dari bulan (jalan ke-1 dan ke-2 ditemukan oleh orang Yunani)
d.        Al-Farghoni atau Al-Fragenius

5.    Seni Ukir.
Beberapa seniman ukir yang terkenal yaitu Badr dan Tariff sekitar tahun 961 – 976 M, pada saat itu juga terdapat sekolah khusus seni ukir di Kairo yang bernama Sekolah Kairo
6.    Bahasa dan Sastra :
Berbeda dengan masa pemerintahan bani Umayah yang belum banyak.Penyair pada masa pemerintahan bani Umayah, masih kental dalam keaslian warna Arabnya, sedangkan sastrawan pada zaman pemerintahan Bani Abbas, telah melakukan perubahan kekuasaan tersebut. Mereka telah mampu mengombinasikannya dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi arab dari tradisi Arab. Oleh karena itu wajar kalau kemudian pada masa pemerintahan Bani Abbas banyak bermunculan penyair terkenal. Diantara mereka adalah sebagai berikut:
a.    Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani
b.    Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya adalah Habib bin Auwas atb-Tba’i
c.    Dabal al-khuza’I (wafat 246 H) nama aslinya adalah Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis.
d.   Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya adalah Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru
e.    Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya adalah Abu Thayib Ahmad bin Husin al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal.
Pada masa pemerintahan dinasti bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing.
a.    Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintis diantaranya Kalilab wa Dimnab, kitab ini terjemahan dari bahasa sansekerta. Karya seorang filosuf india bernama Baidaba dia menyalin menjadi bahasa arab.
b.    Abdul Hamid al – katib. Ia dipandang sebagai pelopor seni mengarang surat.
c.    Al-Jabid (wafat 255H). karyanya ini memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian.
d.   Ibnu Qutaibab (wafat 276 H). ia dikenal sebagai ilmuan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan.
e.    Ibnu Abdi Rabbib (wafat 328 H) ia seorang penyair yang berbakat yang memiliki kecenderungan kesajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra arab. Karya terkenalnya adalah al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam.

C.  Pusat – Pusat Peradaban Masa Bani  Abasiyah
 Bersamaan  dengan tumbuhnya  peradaban dengan pesat            , maka kota kota di wilayah Abasiyah  banyak  yang  tumbuh  berkembang  menjadi kota-kota pusat peradaban Islam. Tumbuh berkembang  pusat-pusat peradaban Islam dapat menarik berbagi bangsa di dunia  untuk belajar dari kota-kota pusat  peradaban Islam tersebut , terutama yang paling banyak datang untuK  belajar adalah mahasiswa  dari eropa Inggris  dan Prancis.
a.        Bagdad
Kota Bagdad  di  bangun oleh khalifah  ke 2  al Mansur tahun  136 H. Tujuan al Mansur membangun kota  ini ialah  untuk seteril   dari  kelompok  syiah maupun  kelompok bani Umaiyah  yang baru saja dikalahkan. Letaknya di  tebing  sungai Dajlah. Dari  sungai  ini Jalannya  trasportasi  barang dari India, Sind, Cina, Bashra, Ahwaz, Wasit, Mausil,  Diar Bakar  dan Diar Rabi’ah. Bagdad  di  bangun  oleh  1000 pekerja dari  seluruh  wilayah Islam  diawasi oleh arsitek  ahli  dari  eropa  yang  dibayaar dengan harga  mahal  oleh Khalifah  al  Mansur. Di dalam kota  Bagdad dibangun berbagai peradaban oleh khalifah al Mansur  seperti  istanah, masjid, madrasah,  kuttab dn  perpustakaan, darul khaliah atau perkampungan  khalifah dan failitas lainnya. Pada  masa Harun al  Rasyid  kota  Bagdad di  bangun menjadi  lebih sempurnah, dengn  fasilitas  pendidikan,  diantaranya  berdiri Universitas  Nizamiyah  dan Perpustakaan Baitul  Hikmah ,  dilengkapi  dengan faslitas belajar  yang  lengkap. Pada  ahirnya kota  Bagdad menjadi  kota yang  makmur, maju dan  kaya dengan tamadun,  ilmu pengetahuan dan  kebaikan  serta  mendapat perhatian seluruh  kaum muslimin dan  terkenal di seluruh  dunia. Selanjutnya  banyamahasis  dari datang  untuk  belajr  di  kota  Bagdad.

b.        Samarra
Diriwayakan  bahwa , asal kata  samarra dari  bahasa arab  yang  artinya = siapa  yang  melihat pasti senang.  Kota  ini  di bangun  di timur  sungai Dajlah,  sejauh  seratus  kilo meter dari  kota  Bagdad. Asalnya  di bangun  oleh  Harun  dari  sebuah  kota  tua, khalifah Harun menggali  sebuah  sungai yang  dekat  dengan istanah namanya Taqul. Selanjutnya Khalifah alMuktasim jug  telah  membangun sebuah  istanah  yang  dihadiakan kepada Permaisurinya. Kota  itu  di  bangun karena  kota Bagdad semakin  sesak dengan penduduk dan  peradaban. Di antara bangunan -  bagunan besar yang  indah di  kota  samarra ialah mahligai khaliah al Mutwakkil khalifah ke 10 yang diberi nama maligai al –Arus selanjutnya  di bangun mahligai-mahligai halifah berikutnya, al  Mukhtar  dan al Walid.

c.         Karkh
Kota Karkh  di bangun oleh  khalifah  al Mansur  dengan  tujuan kota  bayangan  bagi Bagdad  sebagai kota pusat  pemerintahan. Kota  Bagdad yang  sudah  penuh  sesak dengan  berbagau baguan, Masjid, istanah,  madrasah, maktab dan   bagunan  fasilitas  pemerintahn  lainnya,  maka kota Karkh  oleh  khalifah  al  Mansur  memindahkan pusat-pusat perniagaan dipindahkan  dari  kota Bagdadke kota  Karkh. Pernigan  yang  dominanadalah perniagaan minyak  wangi,  tukang-tukang  besi, ,  tukang-tukang kayu, perniagaan-perniagaan pakaian  dan senjata, serta  perniagaan bunga, dan perniagaan alat  musik.

d.        Anhar  (Hasyimiyah)
Kota Anhar  adalah  kota  tua  yang  dibangun  oleh salah  seorang raja  Persia  yang  bergelar  Herklius. Pada saat Abasiyah berdiri maka khalifah  pertama Abu  Abas assafah memperbaiki  kota  ini  dan  mengganti namanya menjadi kota Hasyimiyah. Pada  saat al Mansur  menjadi khalifah  kedua,  dia merasa  tidak  aman , karena pernah  mendapat ancaman  dari lawan politik, maka khalifah selalu pesimis tinggal di kota ini.  Selanjutnya  khalifah  al Mansur  merancang untuk mendirikan kota  baru yang namanya  Bagdad. Meskipun ibu kota  Abasiyah di pindahkan  ke  Bagdad di wilayah bekas  kekuasaan  Romawi  timur  yang  terkenal dengan Babilonia akan tetapi Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat  peradaban Islam Abasiyah sampai sekarang. Selama  4  tahun Abu  Abas menjadi khalifah  kota ini menjadi pusat  ibu  kota Abasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abasiyah  mengalamimasa  puncak  kejayaan,  Hasyimiyah  termasuk salah  satu pusatnya pegembangan ilmu pengetahuan.

e.         Bukhara  dan  Samarkand
Dua kota ini terdapat  di wilayah  paling jauh di wilayah perbatasan  dengan Mongol. Sejarah  berdiri  dua  kota  ini adalah ketika Iskndar Zulkarnain diperintahkan  allah agar membatasi hegomoni  Mongol  mengadakan  serangan ke  wilayah lain. Iskandar  di  utus ke  wilayah  ini  yang sekarang  dikenal  dengan nama  wilayah Tranxoania dan  membangun Bukhara  Samarkand menjadi pusat  kota bagi komunitas di wilayah ini.. duakotaini        Islam masuk    kewilayah  Pada masa Abasiyah  berkuasa dua  kota  ini  dikembangakan menjadi dua  pusat  peradaban besar. Di di kota ini lahir ulama-ulama  seperti Imam  Bukhari dan Imam  Samarkandi.

f.         Mesir
Mesir sejak  dahulu kalah telah  berdiri beberapa  kota  tua  yang  dalam  searah  Mesir Kuno telah  kita  kenal  beberapa kota  seperi Alexaderia, Fustat  dan  Kahira  yang  Sekarang  dikenal dngan nama  Kairo. Pada  saat  wilayah  ini  dikuasaai Abasiyah, berdiri beberapa beberapa Universitas  dan Mesjid, Univesitas  al Azhar  dan  Mesjid quatul
           
D.  Pengaruh Peradaban Islam Terhadap Dunia Barat.
Ilmu pengetahuan Islam memasuki dan berkembang di daratan Eropa pada awalnya di wilayah, Toledo, Cordoba dan Sevilla, kemudian mengalir ke negara-negara Barat lewat para kaum terpelajar Barat. Mereka meterjemahkan karangan buku-buku dari Islam dalam bahasa Barat.Diantara pelajar dari Barat antara lain :
1.    Abolard Bath. Berpendidikan Islam dari Toledo kemudian menjadi ahli matematika serta sebagai filosof Inggris yang terkenal.
2.    Mazarabes. Beliau seorang muslim dan mengubah namanya menjadi Petrus Alphonsi  supaya tidak di curigai, setelah bekerja sebagai dokter di Istana Raja Inggris Henri I. Setelah mendapatkan dukungan dari beberapa pihak, kemudian beliau membuka perguruan tinggi dan mengajarkan pengetahuan Islam. Ia termasuk orang yang berjasa menyebarkan Islam di Inggris.
3.    Archedeacon Dominico Gundissavi. Dengan meniru Khalifah Al-Makmun, beliau mendirikan ”Bait Al-Hikmah”  (Badan Penterjemah / House of Wesdom) dari pihak pemerintah Kristen di Toledo yang waktu itu badan tersebut dipimpin oleh Raymond. Disana disalinlah buku-buku  berbahasa Arab yang belum terbakar.
4.    Ibnu Dawud (seorang Muslim dari bangsa Yahudi). Di Barat ia terkenal dengan nama Avendeath. Ia menyalin buku-buku berbahasa Arab kedalam bahasa Latin, tentang Astronomi dan Astrologi.
5.    Gerard Cremona. Lahir di Cremona Itali tahun 1114 M. Kemudian pindah ke Toledo, disana ia menyalin buku-buku berbahasa Arab ke dalam bahasa Lati tentang Ilmu Filsafat, matematika dan Kedokteran, semuanya berjumlah 80 buah.

Menurut pengakuan para ahli kebudayaan dan ahli ilmu pengetahuan Barat, bahwa peradaban di negara-negara Barat banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Berbagai orang pandai Eropa sekarang merasa bahwa kehidupan Eropa sebenarnya dibelit oleh kebudayaan Islam di sekelilingnya. Dan untuk melepaskan diri dari kebudayaan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin kerena mereka sendiri telah mengakui kebudayaan ini adalah kebudayaan sendiri.
    Pengakuan para ahli dari Barat tentang pengaruh Islam terhadap dunia Barat di masa lalu, diantaranya adalah :
1.    Prof. Dr. Charles Singer. ”Di Barat Ilmu Tasrih (Anatomi) dan Ilmu Kedokteran sebenarnya tidak ada, ilmu mengenal penyakit dipergunakan dengan cara-cara yang bukan-bukan, seperti dengan jengkalan jari, tumbuh-tumbuhan, tukang jual obat dan takhayul yang dijadikan untuk pengobatan”.
2.    Para Orientalis Spanyol. ”Buku karangan Ilmu Filsafat buah pikiran ahli Filsafat Islam yaitu Ibnu Rusyd Al-Ghazali”. Jadi pernyataan tersebut berarti bahwa filsafat Islam sangat mempengaruhi filsafat Barat.
3.    Ibnu Tumlus (ahli Ilmu Ukur, Ilmu Perbintangan, Ilmu Musik dan Aritmatika), ”Orang-orang Islam telah jauh melampaui kepandaian orang-orang Barat ... ”
4.    Dr. Peter Du Berg. ”Pendeta Peter the Venerable berangkat ke Toledo hendak menyalin Al-Qur’an, tetapi pendeta tersebut takjub ketika melihat Yahudi Islam sedang menulis di atas benda tipis halus (kertas), kemudian ia membawa kepandaian umat Islam dalam membuat kertas itu ke Paris ”.
5.    Prof. H.A.R. Gibb (Maha Guru London University). “Sastra Barat itu berasal dari sastra Muslimin, tidaklah ada yang mempertengkarkan dan memperselisihkannya ”.
6.    Prof. Leo Weiner (sastrawan). ” Kontak pengaruh sastra Islam dengan sastra Eropa dimulai pada abad  VII M ”.
7.    Prof. Kodrad. Dalam bukunya ” Ubar den Usprung deermite Literichen Minnesang” yang diterbitkan di Swiss tahun1918,menyatakan bahwa Eropa mendapat sastra dan nyala api peradaban moderen adalah dari Islam”.

Sumber : Buku SKI XI Kurikulum 2013