Urutan Kepangkatan PNS

Tuesday, March 28, 2017

PEMERINTAHAN BANI UMAIYYAH I DI DAMASKUS




  1. Proses Lahir  Dan Fase-fase Pemerintahan Bani Umaiyah I

 1. Proses Lahirnya Bani Umaiyah 1
Lahirnya bani Umaiyah I Damaskus tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi talib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui oleh pihak Muawiyah, maka berbagai cara yang dilakukan oleh Muawiyah untuk menurunkan atau menghancurkan Ali bin Abi  Thalib dari  pemerintahannya. Salah  satu  caranya ialah Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Afan. Isu  ini  termakan oleh beberapa pembesar  di kalangan  umat Islam, seperti Siti Aisyah, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillaah. Mereka mengumukan perang  terhadap Ali bin Abi Thalib  karena  sewaktu  mereka meminta pertanggung jawaban kalifah Ali akan kematian Usman bin Afan, Ali dengan tegas mengtakan dia tidak tahu menahu tentang kematian  Usman. Mereka lalu mengangkat  perang terhadap  Ali bin abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali unuk mengakai perbuatannya. Perang tersebut di sebut perang  Jamal karena  Aisyah mengendarai unta  pada saat memimpin perang. Kemenangan perang  berada  dipihak Ali karena mayoritas  masyarakat  Islam mendukung Ali bin Abi thalib.
Kelompok Muawiyah tetap membuat propaganda untik menghancurkan pemerintahan Ali dengan cara menghimpun kekuatan besar dengan  tujuaan menyerang Ali bin Abi Thalib. Tatangan Muawiyah di jawab oleh Ali dengn mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai  penasehat spritul. Perang  berkecamuk dan menelan banyak koraban di antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut  dalam  sejarah dikenal dengan nama peran Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein, sebuah wilayah perbukitan antara Madinah dengan Damaskus. Kemenangan perang berada di pihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Akan  tetapi seperti pada perang sebelumnya yaitu perang jamal, Muawiyah tidak peranah menerimah kemenangan  khaifah  Ali bin Abi  Thalib. Sikap tidak mau menerimah kekalahan itu  di wujudkan Muawiyah dengan  mengajak damai khalifah  Ali sampai  3  kali dengan  cara membujuk dan merobek-robek al Qur’an. Pada ahirnaya Ali mau  berdamai karena melihat  al Qur’an di robek-robek  olah  Muawiyah.
Sekenario perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan  antara Muawyah dengan Amruh disatu  pihak dan Ali dengan Musa Asyari dipihak  lawan . Pra perdamaian itu menyepakati untuk besok  pada  saat perdamaian, Muawiyah  dan Ali di umumkan diturunkan  dari jabatan  khalifa  dan  diangkat khalifah  yang  baru  atas pilihan  masyarakat  Islam. Ternyata  besoknya  pada  saat perdamaian  berlangsung pada saat  acara  mengmumkan  menurunkan Muawiyah  dan Ali, yang berdiri  giliran pertama mengumumkan adalah Abu Musa karena usianya  lebih  tua, dan dia mengumumkan  bahwa  hari ini  menurunkan Ali dari  kekhlifaan. Smentara  giliran kedua Amruh berdiri kemudian mengumumkan bahwa karena Ali sudah  di  turunkan  dari  khalifah ,  maka  saya mengumumkan Muawiyah  menjadi  khalifah yang  sah. Sekenaryo  perdamaian  ini disebut Arbitrase
Sikap damai Ali  ternyata  tidak memberi perdamaian yang sesunggunya malah menambah sejarah panjang pertikaian Ali dengan Muawiyah. Kelompok Ali justru pecah menjadi 3  kelompok ,khawarij yang menentang  keras terhadap  perdamaian, syiah yang setuju dengan sikap  Ali dan murjiah yang mengambil jalan tengah dengan  sikap  diam. Muawiyah memfungsikan kelompok  keras  khawarij untuk membunuh khalifah Ali dan seorang pengikut garis keras khawarij yang bernama Abdur Rahman bin Muljam   pada  suatu pagi  setelah  sholat  shubuh menusuk khalifah Ali. Wafatnya Ali disambut  oleh  pihak Muawiyah  dengan  suka  ria, karena dengan  demikian bani Umaiyah  yang  telah  diproklamirkan tahu yang lalu 40 hjriyah akan menjadi eksis dan menjadi  satu-stunya pemrintahan yang sah  dalam Islam. 
 
2.    Fase-Fase Pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus
Selama 92 tahun Bani Umaiyah1 berdiri dapat dibagi menjadi beberapa fase  pemerintahan, yaitu :
a.    Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan,
Dimulai dari berdirinya bani Umaiyah tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada saat itu pengembangan peradaban didominasi ukiran-ukiran di dinding-dinding masjid dan istanah yang dihiasi dengan tulisan-tulisan kaligrafi yang indah. Lagu-lagu padang pasir dari warisan arab pra Islam dipadukan dengan seni Islam yang menghasilkan lagu-lagu qasidah yang indah. Ilmu yang dikembangkan oleh bani Umaiyah 1 pada saat itu masih  yang  berciri arab asli,  yaitu bahasa (nahu dan  balaghah), qiraat dan hadis,tafsir  dan tarikh Islam. Pada fase pertama ini   perluasan  wilayah berjalan sangat  pesat, Islam masuk sampai  wilayah-wilyah  pelosok di empat  benua, Asia,  Afrika  Eropa  dan Amerika. Wilaah di  Imperium – Imperium  besar ,Yunani, Romawi, Persia  dan Gothia banyak  yang  takluk pada  Islam  dengan membayar  upeti yang  besar. Khusus  Imperium besar  Yunani pada saat  itu telah  lemah dan  semuah  wilayah telah  dikasai oleh  Imperium yang  baru muncul yaitu  Islam  bani  Umaiyah1. Pembinaan peradaban,ilmu dan kebudayaan  serta  administrasi  pmerintah  berkembang  baru pada periode  selajutnya sementara  pada  periode  ini  para  khalifah  focus  pada pengembangan  wilayah  kekuasaan  atau perluasn  wilayah  (islamisasi) .
b.   Fase Kemajuan,
Dimulai dari masa khalifah ke  7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Azis khalifah yang ke  8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia, seperti  dari wilayah Asia Tenggara sampai Asia Timur jauh Islam, dari Afrika utara  sampai Andalusia ,dan dari India sampai Persia. Islam dibawa oleh sahabat-sahabat nabi ; Uqbah bin Nafi dan Musa bin Nusair di Afrika Utara, Saad bin Abi Waqas di wilayah Cina dan Indonesia, Abdullah bin Abi Sara di India dan Tariq bin Ziad di Eropa atau Andalusia. Pada fase  kedua  ini  perluasan wilayah islam  tetap berjalan dengan lancar,  banyak wilayah  baru yang  diatlukan ,  akan  tetapi prhatian pemerintah di arahkan  penuh ada pengemanganperadaban  ilmu dan administrsi  pemerintahan. Pemerintahan bani  Umaiyah sedang  membangun pusat-pusat  kota menjadi  kota  satelit  yang  indah,  Masjid  dan  istanah di  bangun  dalam  kualitas  yang baik,  srta  pada  fase  ini  penemuan mata uang sebagai alat barter telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umaiyah 1 sebagai bukti kemajuan  peradaban bani Umaiyah telah  berjalan dengan psat. Pada  fase  ini  bani  Umaiyah 1 sudah mampuh mnciptakan beberapa peradaban yang  mempunyai kualitas  tinggi,  dan dapat  dimanfaatkan   oleh  oran banyak. Benuk-bentuk peradaban yang  tumbuh pada  pada  masa  kejayaan bani  Umaiyah1 diantaranya;
a.    Ilmu  pengetahuan ; qiraat, nahu dan  balaghah, tafsir,  hadis dan  sejrah
b.    Bangunan  fisik; Istanah, Mesjid, pengairan  dan  irigasi, dan jembatan
c.    Fasilitas pendidikan ; Kuttab, Halaqah di Masjid, dan Majelis munadarah
d.   Departemen pemerintah;  Nidhamul Maal =keuangan, Siasy = politik, harby= keamanan, Idary = adminstrasi, dan Qadi =  hukum, Jawatan pos, pengawal  istanag, ketentaraan, sekertaris dan pengantar  surat

c.    Fase lemah sampai runtuh
Fase ini dimulai dari masa kekuasaan Yaziz bin Abdul Malik khalifah  ke 9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan seperti kedua kakaknya Walid dan Sulaiman. Pada saat dia diangkat banyak terjadi  pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri tidak dapat  mengendalikan pemberontakan-pemberontak  tersebut. Kondisi ini terjadi sampai puncknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu putra dari khalifah Walid,  khalifah ke-12 Yazid bin Walid dan ke-13 Ibrahim bin Walid. Menurut para pakar sejarah Islam bahwa masa puncak lemahnya bani Umaiyah dikarena masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan  bani Umaiyah lantaran terjadi pengangkatan  2 khalifah dalam  satu tahun pemerintahan,  dan  tidak  segra mengambil kebijakan siapa  diantara  kedua  putra  mahkota Walid 2 itu menjadi khalifah yang  sah.
Sistem munarchi yang dipakai dalam proses peralihan kepemimpinan  di bani Umaiyah I ikut memperparah kelemahan Bani Umaiyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M. Akibat dari pelaksanaan sistem monacki di bani Umaiyah 1 selain  yang  disebutkan di atas juga dapat memberi peluang kepada para putra mahkota untuk melakukan  penyelewengan kekuasaan, seperti kolusi, korupsi, tidak dsiplin dalam  pekerjan dan tidak dapat  tanggung jawab terhadap satu  pekerjaan. Akhirnya yang terjadi adalah para pembesar lain seperti pengawal istanah, perdana mentri dan para qodhilah yang dapat mengendalikan pemerintahan, sementara  para  khalifah  yang  berkuasa tidak dapat mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku nepotisme,korupsi dan penyelewengan  jabatan lainnya. Sikap mayarakat terhadap kasus-kasus amoral diatas membuat masyarakat semakin  benci dan marah pada  keturuan bani Umaiyah 1, puncaknya dari kemarahan tersebut membuat masyarakat melakukan  demonstasi menuntut  tanggung  jawab  para khalifah. Bani Umaiyah 1
Lemahnya bani  Umaiyah 1 pada fase  ini  terjadi  hampir  di  semuah  wilayah  kekuasaan  bani Umaiyah  1. Sementara  di  luar  kekuasaan bani Umaiyah 1sedang   berkembang  pesat beberapa kekuatan baru seperti Abasiyah dan Syiah  di Wilayah  Hijaz dn Persia,  bani  Fatimiyah  di  Mesir  dan Thohiriyah  di Maroko. Sedankan kekuatan  baru  yang  berhadapan  langsung  dengn  bani  Umaiyah 1 adalah Abasiyah . Peperangan   yang  di lancarkan  kedua  kekuatan ini  berjala  secara  terbuka hamper  di semuah wilayah bani Umaiyah 1 , dan  pada  ahirnya kekuatan  Abasiyahlah  yang memenangkan  pertempuran  tersebut. Maka  berahirlah  kekuasaan  bani Umaiyah 1 tepatnya  tahun  132 hijriyah  atau   tahun 750 masehi setelah  kalah dalam perang al Zab melawan keturunan Abasiyah . 


Sumber : Buku SKI XI Kurikulum 2013

No comments: